Senin, 19 Desember 2011

PRINSIP DAN CARA PERBAIKAN KUALITAS AIR


A.  Prinsip perbaikan kualitas air
Dengan makin berkembangnya populasi penduduk diseluruh dunia ini, maka akan berkembang juga jumlah maupun jenis pemanfaatan akan sumber daya air untuk mencukupi pola kehidupan yang  semakin maju mengikuti kemajuan peradaban. Ini akan membuat makin kompleksnya persoalan yang menyangkut persediaan sumber daya air karena terbatasnya ketersediaan air  dibeberapa daerah, dimana dengan pergantian musim akan berubah juga intensitas curah hujan yang menjadi sumber ketersediaa  air.  Makin mengecilnya kemampuan alam untuk menyimpan kelebihan air pada saat pasokan alam melimpah pada musim hujan karena desakan ruang hidup yang akan memperkecil kapasitas simpan  sumber daya air. Demikian juga makin banyaknya jenis aktivitas hidup dan aktifitas ekonomi yang juga akan meningkatkan industri disegala bidang, sehingga akan  makin banyak juga limbah yang akan diproduksi sebagai hasil samping kemajuan peradaban ini yang akan mencemari lingkungan hidup khususnya sumber daya air. Mengingat  hal-hal tersebut, akan makin  terasa perlunya pengembangan  sumber daya air  yang ada secara optimal untuk memenuhi kebutuhan yang akan semakin meningkat terus dari tahun ketahun padahal ketersediaan air dalam alam ini  mempunyai keterbatasan.

B.   Cara perbaikan kualitas air secara sederhana.
          Air yang telah tercemar ataupun terkontaminasi sehingga kualitasnya menurun  bahkan tidak dapat digunakan lagi, perlu dilakukan perbaikan secara kualitas maupun kuantitas. Adapun cara perbaikan air dapat dilakukan dengan cara yang sederhana antara lain :
1.   Sedimentasi
Sedimentasi adalah proses pengendapan partikel-partikel padat yang tersuspensi dalam cairan/zat cair dengan menggunakan pengaruh gravitasi, untuk mengendapkan partikel-partikel tersuspensi yang lebih kuat daripada air, dan unutk mereduksi bahan-bahan tersuspensi (kekeruhan) dari dalam air dan dapat juga berfungsi untuk mereduksi kandungan organisme (patogen) tertentu dalam air.
2    Koagulasi / Flokulasi
Koagulasi / Flokulasi adalah proses pengumpulan partikel-partikel halus yang tidak dapat diendapkan secara gravitasi, menjadi partikel yang lebih besar sehingga bisa diendapkan, dengan jalan menambahkan bahan koagulasi antara lain yang sering digunakan adalah tawas. Secara tradisional untuk koagulasi air, banyak dipakai seperti biji kelor, karat besi, tanah gambut, dan lain sebagainya. Kegunaannya adalah untuk memudahkan partikel-partikel tersuspensi yang sangat lembut dapat diendapkan.
3.   Aerasi
Aerasi adalah proses pengelolahan air dengan cara mengontakkannya dengan udara, tujuannya adalah untuk penambahan jumlah oksigen, penurunan jumlah karbon dioksida, dan berbagai  senyawa yang bersifat volatile yang berkaitan untuk rasa dan bau, agar menghasilkan air minum yang baik.
4    Filtrasi
Filtrasi adalah proses penyaringan air menembus media berpori-pori. Penyaringan yang dimaksud adalah penyaringan dengan melewatkan air melalui bahan berbentuk butiran yang diatur sedemikian rupa sehingga zat padatnya tertinggal pada butiran tersebut. Bahan yang umum digunakan untuk penyaringan adalah pasir. Dalam proses penyaringan yang kita amati adalah kekeruhan. Kekeruhan air yang masuk saringan, dan kekeruhan air yang keluar dari saringan. Jenis-jenis saringan terdiri dari, saringan pasir yang terdiri dari saringan pasir lambat, saringan pasir cepat. Di samping saringan pasir, masih ada beberapa saringan yang diperkenalkan antara lain : penyaringan dengan kain, untuk menyaring kotoran, daun dan binatang kecil, parasit besar, misalnya telur cacing dan protozoa. Penyaringan dengan bejana tanah liat atau berpori dapat menyaring kista, telur cacing dan cercaria. Saringan arang batok yang dapat berfungsi menjernihkan air.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar